
Para santriyah calon khotimat minum jamu setiap malam untuk menjaga daya tahan tubuh. Hal ini dilakukan di antaranya untuk menjernihkan suara, karena setiap hari calon khotimat harus latihan untuk persiapan Haflah pada Bulan Juni.
Calon khotimat harus berlatih setiap hari secara disiplin untuk kegiatan haflah di mana latihan tersebut menguras tenaga juga membutuhkan kejernihan guna kelancaran prosesi khataman ketika Haflah. Ada dua jenis jamu yang diminum yakni kencur dan telur ayam kampung.
“Jenis jamu kencur diminum setiap malam untuk menjaga kejernihan suara, sedangkan di hari yang lain ada satu hari dalam satu minggu khusus untuk minum telur ayam kampung. Tujuannya adalah untuk menjaga stamina tubuh.” Tutur Ustadzah Fazal Muna, AH, salah satu panitia.

Konsumsi jamu ini dilakukan H-30 dari pelaksanaan haflah. Peserta haflatul hidzaq yang berjumlah 81 calon khotimat setiap malam sudah bersiap di depan gedung madrasah untuk minum jamu didampingi oleh panitia dan para ustadzah. Ukuran jamu yang diminum sekitar 100 ml.
Sementara itu, jamu yang hendak diminum oleh calon khotimat secara khusus dipesankan oleh panitia kepada ibu penjual jamu. Selanjutnya, dibagikan secara merata oleh panitia haflah sesuai standar setiap malam.
Manfaat dari minum jamu tersebut diantaranya adalah calon khotimat menjadi lebih kuat dalam menjalani latihan setiap harinya. Selain itu, suaranya juga lebih ringan dan jernih.
Minum jamu memang diwajibakan kepada setiap calon khotimat. Bagi yang belum terbiasa, koordinator acara yakni Ustadzah Fazal Muna, memang sedikit memaksa calon santriyah demia kebaikan bersama dan untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Namun, jika memang benar- benar tidak bisa minum jamu karena ada penyakit bawaan maka jamu dapat diganti dengan madu. (fid/Ar)
Penulis: Zaim Fida
Tinggalkan Balasan