Haru Perpisahan, MA TPYQ 2 Muria Lepas Generasi Qur’ani Berprestasi

KUDUS, 13 Juni 2025 – Suasana haru bercampur bangga menyelimuti Madrasah Aliyah Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an (MA TPYQ) 2 Muria pada Jum’at, 13 Juni 2025. Madrasah sukses menggelar Haflatul Wadaa’ ke-2, sebuah acara pelepasan santri yang kian istimewa dengan banyaknya lulusan yang berhasil menembus berbagai perguruan tinggi favorit, baik di dalam maupun luar negeri.

Abah KH. Nur Khamim Lc, M.Pd., selaku Kepala Madrasah Aliyah sekaligus Pengasuh Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian para santri. “Hari ini adalah hari yang bersejarah, terutama bagi angkatan ke-2. Anugerah dari Allah ini tentu harus kita syukuri,” tuturnya penuh haru.
Beliau tak lupa menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh santri kelas XII serta para wali santri yang telah memberikan dukungan dan sumbangsih besar hingga acara ini dapat terselenggara. “Alfa Mubarok juga kami sampaikan kepada para santri yang sudah mengikuti program sesuai aturan, serta kepada segenap asatidz wal ustadzaat yang tak kenal lelah mendampingi para santri setiap waktu,” tutur beliau. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada pengurus yayasan dan pondok yang telah merumuskan berbagai kebijakan demi kemajuan lembaga.
Dalam sambutannya, Abah KH. Nur Khamim juga membagikan kabar gembira mengenai akreditasi lembaga. “Pada Oktober 2024, MA TPYQ 2 Muria secara resmi menjalani akreditasi. Dan syukur alhamdulillah, di bulan Desember, kami mendapatkan akreditasi A (Unggul),” ungkapnya disambut tepuk tangan meriah.

Di sisi lain, KH. Ulin Nuha, Lc., M.Us., salah satu wali santri dari ananda Sarah Aqeela, turut menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh pendidik. “Panjenengan semua sudah memberikan yang terbaik kepada anak-anak kami, bahkan hingga mereka mampu menghafal Al-Qur’an,” ujarnya. Beliau juga memohon maaf atas segala kenakalan yang mungkin diperbuat oleh para santri selama menimba ilmu.

Ungkapan terima kasih tak hanya ditujukan kepada Abah KH. Nur Khamim dan Ibu Nyai yang setia mendampingi santri selama 24 jam, tetapi juga kepada Drs. H. Abdul Manaf beserta jajarannya yang telah menyediakan tempat belajar yang representatif. Apresiasi juga disampaikan kepada para petugas keamanan dan ibu-ibu dapur yang telah turut merawat para santri dengan sepenuh hati.
Di akhir acara, KH. Ulin Nuha melontarkan sebuah tantangan sekaligus motivasi kepada para santri. “Pesan kepada anak-anakku, apakah para wali santri di sini setuju apabila dalam seminggu kalian menghatamkan Al-Qur’an dengan manhaj Famibisyauqin?” tanyanya yang langsung disambut seruan “Setuju!” dari para santri, menunjukkan semangat mereka dalam menjaga dan mengamalkan Al-Qur’an. (fid/Ar)

Reporter: Zaim Fida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *