PTPYQ 2 M Menuju Kurikulum Merdeka
Kudus- Dalam rangka menuju kurikulum merdeka belajar, Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria (PTPYQ 2 M) mengadakan workshop kurikulum merdeka pada jenjang MTs- MA TPYQ 2 M. Pada acara tersebut diikuti oleh segenap Asaatidz dan Asaatidzaat di laboratorium komputer lantai 4.
Ahlan wa Sahlan wa Marhaban bi Khudlurikum dituturkan oleh Abah KH Nur Khamim Lc, Pg.D., M.Pd. kepada Ustadz Muhtadi S.Pd., M.Ed., selaku narasumber workshop kurikulum merdeka. Abah KH Nur Khamim menuturkan permohonan maaf kepada ustadz Muhtadi apabila dalam penyambutan terdapat kekurangan.
Dalam sambutannya, Abah Khamim juga menuturkan, kunci sukses di antaranya adalah intelectual capital. Kemampuan intelektual ini diantaranya dimilki oleh guru dan tenaga kependidikan baik MTs maupun MA TPYQ 2 M.
“Karena kita adalah salah satu pemegang pilar itu, maka dalam pembinaan ke madrasahan kali ini kita harus memiliki mindset terinspirasi dalam ayat suci:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Setelah spiritual kita lakukan, selalu melihat masa depan, melihat hari esok yang lebih cerah, mengembangkan kualitas diri memang wajib,” tutur Abah Khamim.
Poin selanjutnya, abah Khamim menuturkan kepada ustadz Muhtadi bahwa sebagian guru ada yang baru sekitar satu tahun lalu. Maka arahan dan masukan dari Ustadz Muhtadi untuk menambah wawasan ilmu dan SDM dari para pelaku. Karena guru sebagai pelaku di lapangan yang menjadi pilar utama untuk menuju keberhasilan pendidikan di PTPYQ 2 M melalui jenjang MTs dan MA.
“Kepada para Asaat idz dan Asaatidzaat semangat untuk belajar, seperti bahasa ulama sepuh di Turki; seandainya tersisa 3 napas saja, maka aku harus mencari ilmu, aku harus menambah ilmu, aku harus menambah ilmu. Tidak cepat puas atas apa yang kita lakukan, harus ada semangat mencari ilmu,” tuturnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Ustadz Ahmad Zainuri M.Pd.I selaku Kepala MTs TPYQ 2 menambahkan bahwa, pada workshop kurikulum merdeka kali ini ada perbedaan pada KMA 347. Intinya kurikulum merdeka ada profil pelajar pancasila ada beberapa perubahan etika diimplementasikan pada madrasah. “Ini yang akan kita pelajari dalam 2 hari. Kedepannya untuk pelaksanaan kurikulum merdeka ini masih dalam proses, yakni ada yang ditunjuk dan yang mengajukan. Intinya kali ini kita belajar bareng, apa yang disampaikan Bapak Muhtadi bermanfaat bagi kita semua,” tutur Ustadz Ahmad Zainuri, M.Pd.I.(fid/Ar)