Santri Muria Raih 126 Medali pada 2021 Hingga Awal 2022
Kudus- Para santriyah Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria (PTPYQ 2 M) pada tahun 2021 hingga awal 2022 berhasil mengumpulkan 126 Medali. Ajang yang diikuti mulai dari kejuaraan tingkat kabupaten hingga tingkat internasional.
Pada Jenjang Madrasah Tsanawiyah medali yang diperoleh pada tahun 2021 hingga awal 2022 sebanyak 78 medali baik di tingkat kabupaten hingga tingkat Internasional. Hal ini dituturkan oleh Pengasuh PTPYQ 2 Muria saat memberikan sambutan dalam acara pembinaan guru dan tenaga kependidikan MTs- MA TPYQ 2 M.
“Sedangkan untuk jenjang Madrasah Aliyah total medali yang diperoleh ada 48 medali dengan rincian: 13 medali emas, 18 medali perak, 17 medali perunggu,” tutur Abah, panggilan akrab KH. Nur Khamim, Lc., Pg.D., M.Pd.
Beliau juga menuturkan, bahwa di awal berdirinya Madrasah Tsanawiyah sekitar satu tahun sudah dilaksanakan akreditasi dan memperoleh nilai A dengan perolehan angka 94. Saat ini, untuk tingkat madrasah tsanawiyah juga ditunjuk langsung oleh pemerintah sebagai madrasah riset dan madrasah adiwiyata.
Dalam sambutannya, Abah Khamim menuturkan banyak terima kasih kepada Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian Agama Kabupaten Kudus yakni, Dr. Hj. Salma Munawwaroh., M.Pd.I yang telah memberikan pembinaan kepada guru dan Tenaga Kependidikan di MTs- MA TPYQ 2 Muria. Selain itu beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Ahmad Ni’am, M.Pd selaku Pengawas KKM MTs 03 dan Ibu Hj. Chasnah, M.Pd. selaku pengawas KKM MAN 1 yang telah mendampingi Kasi Pendidikan Madrasah dalam memberikan pembinaan.
Ibu Dr. Hj. Salma, M.Pd.I selaku Kasi Penmad Kementerian Agama Kabupaten Kudus dalam pembinaannya menyampaikan bahwa ada 8 Program Kemenag untuk akselerasi moderasi beragama, diantaranya; penguatan moderasi beragama, meningkatkan inovasi pembelajaran, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan budaya belajar Ramah Anak.
“Sebagai guru, kita bisa menjadi contoh bagi peserta didik mulai dari kita sendiri. dari cara berpakaian dan lain sebagainya. Guru sebaiknya juga tidak mengeshare berita-berita HOAKS,” imbuhnya.
Sementara itu Bapak H. Ahmad Ni’am, M.Pd selaku Pengawas KKM MTs 03 menyampaikan bahwa berkenaan dengan program keagamaan harus di support dan dilaksanakan berkaitan dengan dunia pendidikan dan menjadi wadah perjuangan.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan tenaga-tenaga yang handal untuk mewujudkan visi- misi madrasah,” katanya.
Selain Pengawas MTs 03, Pengawas KKM MAN 1, Ibu Hj. Chasnah juga turut memberikan bimbingan yakni, bahwa guru dan tenaga kependidikan harus disiplin, kreatif, inovatif, all start is difficult.
“Today must be better than yesterday, insyaAllah kita sanggup mewujudkan anak-anak yang luar biasa. misalnya, kita harus sanggup multilingual,” paparnya. (fid/Ar)