Birrul Walidain santri kepada Simbah Yai Arwani
Kudus- Dalam rangka haul Hadrotussyaikh simbah yai Arwani yang ke 28, simbah nyai Naqiyul Khod ke-11 dan umi nyai Nur Ishmah Ulin Nuha Arwani ke-1, Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria (PTPYQ 2 M) melaksanakan 13 khataman bil Ghoib dan 16 khataman bin Nadhor. Pelaksanaan muqoddaman ini diikuti oleh semua santri dan ustadz-ustadzah.
Setelah melaksanakan muqoddaman bil ghoib dan bin nadhor dilanjutkan pembacaan tahlil bersama di aula PTPYQ 2 M oleh para santri dan ustadz-ustadzah, serta doa khataman di pimpin oleh umi nyai Puji Astuti AH, selaku koordinator tahfidh.
KH Nur Khamim, Lc, M.Pd selaku pengasuh PTPYQ 2 M, menceritakan beberapa kisah simbah yai Arwani saat masih sugeng. Ketika itu abah Khamim masih duduk di Madrasah Aliyah Keagamaan di TBS yang merupakan program baru saat itu.
“Segenap santri dan para orang tua secara khusus disowanke kepada simbah yai arwani yang saat itu secara fisik sudah harus beristirahat. Kami berkesempatan untuk salim dengan beliau secara langsung di hujroh beliau melalui pintu belakang,” tuturnya.
Simbah yai Arwani pun menganggukkan kepala dan kedipan mata sebagai isyarat doa restu yang diberikan kepada para santri yang mengikuti program baru MAK TBS saat itu. Selanjutnya abah Khamim juga menceritakan sedikit kisah simbah yai Arwani ketika beliau masih mondok.
“Uswah yang dapat kita ambil dari mbah yai Arwani adalah sosok yang sangat memuliakan gurunya. Beliau memahami makna khidmah yang sebenarnya. Jika sudah ada dawuh dari dari gurunya maka beliau hanya sami’na wa atho’na,” tutur Abah Khamim di aula PTPYQ2M saat acara Dzikro al Haul simbah yai Arwani.
Lanjut, Abah Khamim menjelasakan khidmah itulah yang akan ditegaskan kepada asaatidz dan para santri. Keberkahan ilmu tidak akan di dapat ketika tidak mengamalkan ilmu tersebut.
“Doa kami semoga Allah mempermudah kita semua dalam menggapai cita-cita mulia menjadi santri hafidhoh qur’ani amali. Peringatan haul ini sebagai salah satu bakti santri kepada romo yai simbah Arwani,” tuturnya.
Sebagai penutup, Abah menuturkan sebuah kiasan bahwa jika menanam padi disampingnya pasti ada rumput. Tetapi jika menanam rumput maka tidak akan ada padi yang tumbuh disampingnya.
Selain itu Drs H. Nur Hudlri dalam sambutannya mewakili pengurus yayasan menuturkan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus berusaha dalam hal proses pembangunan pondok.
“Pesan kami dari pengurus yayasan, mari bersama-sama berdoa karena pembangunan masih dalam proses. Kekurangan pasti ada, mari kita tutupi bersama. Dengan adanya peringatan haul simbah yai Arwani ini dengan bacaan al Qur’an tadi, hati kita menjadi tenang, pondok tetap eksis dan proses pembangunan di mudahkan,” tuturnya. (fid)