Yanbu’ Muria Gelar Workshop Penyusunan Modul Guna Tingkatkan Ketrampilan Pendidik
Kudus – Guru merupakan ujung tombak pendidikan, sebab guru mempengaruhi secara langsung dalam membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia. Guru berkesempatan untuk selalu meningkatkan seluruh ketrampilan yang dimiliki guna mencapai tujuan tersebut.
Pada proses peningkatan ketrampilan tersebut,Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria mengadakan Workshop Penyusunan Modul yang digelar pada hari ini (14/11), di ruang komputer. “Mengadakan agenda pendampingan (penyusunan modul-red) utuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk guru baru. Ini sangat penting sebab sebuah indikator keberhasilan pendidikan adalah memiliki sumber daya yang handal,” tutur Abah K.H. Nur Khamim, LC., P.Gd., M.Pd.
Pada kesempatan workshop tersebut, guru dapat berdiskusi secara aktif bersama dengan Drs. Eko Nur Budi, M.Pd., seorang narasumber yang ahli di bidangnya. “Mengharap kesadaran dari ustadz ustadzah arti sesungguhnya menjadi pendidik. Seorang guru betul betul layak diteladani peserta didik.” Tambah Abah K.H. Nur Khamim, LC., Pg.D., M.Pd.
Workshop Penyusunan Modul ini tentu disambut positif oleh seluruh peserta. “Workshop pembuatan modul ini sangat membantu sekali, terutama dalam pembuatan modul di MA Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria, karena hal ini merupakan pengalaman baru, yang harus diikuti guna untuk meningkatkan kompetensi ustadz-ustadzah dalam penyusunan modul.” Kata Ustadzah Khozinatur Rohmah, S.Pd, guru pengampu fisika.
Dalam sambutannya, Drs. H. Nur Khudlri menekankan, “mari kita manfaatkan (workshop ini-red) dengan sebaik baiknya, semoga apa yang diberikan akan memberikan manfaat, memberikan berkah, khususnya di pondok tahfidh ini.”
Guru, sebagai the agent to transfer of knowledge and transfer of value, dapat memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin sehingga konten pembelajaran bisa diserap oleh peserta didik dengan mudah dan menyenangkan melalui modul yang disusun sedemikian rupa, seperti layout yang menarik bagi siswa dan materi esensial yang dipadatkan.
“Dengan layout yang lebih bagus maka peserta didik akan lebih senang menerima proses pembelajaran. Intinya, bagaimana ilmu yang kita transfer bisa diterima dengan mudah dan menjadi ilmu yang manfaat berkah dunia akhirat,” kata Drs. Eko Nur Budi, M.Pd. (Ar)