PTPYQ 2 Muria

Terwujudnya Hafidhah Qur'ani 'Amali, Unggul dalam Prestasi, Berkarakter Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah

AkademikBerita

Pekan Bahasa; Sarana Asah Ketrampilan Santri

Kudus– Ma’had Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria ini memiliki prioritas kegiatan (البرا مج المفضلة) yakni, Tahfidh (التحفيظ,) Madrasah ( التر بية الرسمية) dan Bahasa (اللغة). Pekan bahasa (  الأ سبوع اللغوي ) merupakan bagian dari prioritas tersebut yang diadakan setiap tahun.

Pekan bahasa di tahun ini merupakan pekan bahasa tahun ke dua yang diselenggarakan resmi oleh pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria. Bahasa sangat penting baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris. Hal ini dituturkan oleh KH Nur Khamim Lc, M.Pd selaku pengasuh PTPYQ 2 M saat memberikan sambutan menggunakan Bahasa Arab pada pembukaan pekan bahasa tadi pagi (20/10).

“Bahasa Arab merupakan bahasa Al Qur’an, bahasa Al Hadits, dan bahasa kitab-kitab salafiyah. Untuk mengetahui hal tersebut maka kita harus mengetahui bahasa Arab,” tuturnya.

Beliau juga menambahkan bahasa Arab merupakan salah satu bahasa Internasional yang digunakan di dunia dan telah diresmikan oleh PBB. Oleh karena itu, bahasa Arab merupakan bahasa yang penting karena telah diakui oleh dunia.

“Pesan Abah, Manfaatkan pekan bahasa ini dengan baik dan bersungguh-sungguhlah dalam kegiatan ini, sehingga bisa menjadi bekal di kemudian hari. Karena bahasa sangat penting dalam segala kehidupan untuk menambah ketrampilan kita,” tuturnya.

Permisalan:

من عرف لغة قوم امن من مكرهم

Artinya: “Barang siapa yang mengetahui bahasa suatu kaum maka ia akan selamat dari tipu dayanya”

Ustadz Ahmad Zainuri, M.Pd.I selaku kepala Madrasah Tsanawiyah Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria dalam sambutan pekan bahasa juga menyampaikan bahwa, jika dikaitkan dengan sejarah pada masa khalifah Harun ar Rasyid dan al Makmun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan diantaranya dibidang perpustakaan yakni Bayt al Hikmah. Pendidikan sangat berkembang pesat saat itu. bahkan barang siapa yang dapat menerjemahkan buku berbahasa asing maka imbalannya adalah emas sebesar buku yang diterjemahkannya.

Sementara itu berkaitan dengan zaman keemasan islam pada zaman Harus al Rasyid, beliau juga menjelaskan, generasi emas Indonesia di prediksi akan terjadi pada tahun 2045. Oleh karena itu, para santri yang sekarang duduk di sini mulai dipersiapkan dari sekarang. Karena yang duduk di depan ini mungkin kelak memasuki usia yang tidak produktif lagi.

“Di pondok ini, kalian disiapkan supaya kelak menjadi bermanfaat bagi semua dan siap menjadi pemimpin di masyarakat. Oleh karena itu kegiatan ini diikuti dengan sebaik mungkin,” tuturnya.

Jangan sampai ketika nanti kalian memasuki masa keemasan pada tahun 2045 kalian menjadi tidak produktif. Ini mumpung orang tua kalian memberi kesempatan untuk belajar, belajar dan belajar maka gunakan waktu dan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya.

“Disini karakter kalian ditempa, dididik dengan sebaik mungkin. Maka gunakanlah waktu itu dengan maksimal,” imbuhnya. 

Sementara itu ditempat yang sama, ustadzah Aris Mulyani selaku ketua panitia pekan bahasa mengatakan bahwa, dalam pembukaan acara pekan bahasa kali ini ditandai dengan pelepasan balon dan potong pita oleh pengasuh Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria, KH Nur Khamim Lc, M.Pd.

“Makna filosofis dalam pelepasan balon ke angkasa adalah diharapkan santri dalam mengembangkan bakatnya bisa mendunia. Mereka bisa ke luar negeri dan mempunyai pengetahuan yang luas karena menguasai bahasa asing,” jelasnya. (fid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *