Perjuangan Santriyah dalam Menghafal Kalam Ilahi
Kudus- Suasana penuh kebahagian barcampur haru nampak terlihat di halaman Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria kemarin (6/6). Hal ini dikarenakan pondok tersebut sedang melangsungkan acara Haflatul Hidzaq ke- 3 oleh 64 santriyah Khotimat.
Dalam acara tersebut dirawuhi oleh para masyayikh, para ulama, diantaranya; Romo KH. Ulil Albab Arwani dan Ibu Nyai Hj. Zuhairoh Ulil Albab Arwani beserta keluarga ndalem, KH Abdul Qoyyum Mansur Lasem, para pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria (YM2SM), Drs. KH. Abdul Manaf beserta jajarannya. Turut hadir pula para Pengurus Yayasan Arwaniyyah, para wali santri haflah, para tamu undangan, dan para Asaatidz dan Ustaadzaat.
Pra acara Haflah santriyah atas nama Virgo Javierrohma, Amalia Syifa Nur Hasanah dan Wafa Fitriya Ummah membacakan Sanatan (Sanad-an) di panggung acara. Usai pembacaan Sanatan, dilanjut pembukaan acara oleh Drs. H. Nur Hudlri selaku Wakil Ketua YM2SM dan Wakil Ketua Pengurus Pondok TPYQ 2 Muria. Selanjutnya pembacaan Qiro’ah Sab’iyah oleh santriyah Khotimat yakni, Hawariyah Hanun dan Aufa Taqiyya Jauharotun Nafisah. Setelah itu masuk pada acara inti Haflatul Hidzaq.
Pada acara tersebut Abah, KH. Nur Khamim Lc., M.Pd., memberikan sambutan mewakili Pengurus Pondok dan Pengurus YM2SM menuturkan pertama, Ahlan wa Sahlan di PTPYQ 2 Muria kepada para hadirin di acara tersebut. Kedua, Atas nama pondok beliau memohon maaf yang sebesar- besarnya apabila dalam penyambutan, penghormatan ada kekurangan dan kekhilafan dalam segala hal.
“Hari ini kita mensyukuri putra putri kita yang luar biasa ini dalam proses perjuangan yang luar biasa. Atas nama pondok kami ucapkan Alfa Mubarok, Congratulation kepada 64 santri khotimat. Sebab acara hari ini tidak akan terlaksana tanpa perjuangan mereka, siang– pagi- malam menjadwalkan diri untuk mengikuti program pondok, dengan penuh ikhtiar dan tirakat,” tuturnya.
Beliau menambahkan acara Haflatul Hidzaq ini berlangsung 2 hari. Di mulai bari Rabu, 6 Juni acara haflah berada di Pondok Yanbu’ul Qur’an Pusat dengan pemberian Sanad oleh Abuya Romo KH. Ulin Nuha Arwani dan Abuya Romo KH. Ulil Albab Arwani beserta Ibu Nyai Hj. Zuhairoh Ulil Albab Arwani. Dilanjutkan hari kedua, Kamis, 7 Juni, 64 santriyah khotimat di haflahkan oleh PTPYQ 2 Muria.
Alfa Mubarok, juga disampaikan kepada ustaadzaat tahfidh yang pagi- siang- malam selalu membimbing hafalan mereka. Segala proses santriyah dalam perjuangan menghafal didampingi dengan penuh keikhlasan.
“Rumusan sesepuh selalu kita gelorakan di PTPYQ 2 Muria, Tidak akan mengetahui kemulyaan dan hakikat kelezatan berkhidmah mengabdi kecuali bagi orang yang betul- betul tahu kepada siapa mengabdi. Di PTPYQ 2 Muria ini kita mengabdi kepada Al- Qur’an, mengabdi kepada Kanjeng Sunan Muria dan Hadrotussyaikh Simbah Yai Arwani,” tuturnya.
Abah Khamim juga mengapresiasi kepada Koordinator tahfidh yang selalu mendampingi para ustadzah Tahfidh, kepada Yayasan Arwaniyyah yang selalu memberi arahan, kepada Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria dan para wali santriyah Khotimat hingga terwujudnya acara ini.
“Abah berpesan kepada Genduk-genduk (santri- santri), pertama Haflatul Hidzaq ini adalah puncak prestasi, mahkota di TPYQ 2 Muria, merupakan pijakan pertama yang kokoh atas sebuah pondasi bagia kalian dalam mengarungi kehidupan pasca di pondok ini. Saat Al- Qur’an menjadi pondasi dalam diri santri, maka kedepan keberkahan demi keberkahan, akan dapat di raih. Jadikan Al-Qur’an sebagai sahabat kalian” tuturnya.
Sementara itu, sambutan selanjutnya wali santriyah khotimat diwakili oleh Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi, SH, M.Pd.I, menuturkan terima kasih kepada para bu Nyai, asaatidz wal ustaadzaat, karena putri- putrinya sudah bisa menghafalkan Al-Qur’an. Beliau juga mendoakan kepada para asaatidz dan ustaadzaat yang telah membimbing putra- putrinya yang telah khatam 30 juz.
“Saya sebagai orang tua tidak berani menuntut, saya hanya memberi sugesti kepada mereka bahwa kamu bisa. Kami mewakili para santriyah mengucapkan terima kasih dan doa yang tulus kepada para ustadz- ustadzah yang telah membimbing putra- putri kami,” tuturnya.
Semoga para bu Nyai, ustadz- ustadzah selalu diberi keikhlasan dalam membimbing putra- putri kami. Beliau juga memohon keikhlasan, keridhoan dan doa restu kepada ustadz- ustadzah karena para santriyah ini merupakan jariyah bagi para ustadz- ustadzah. Terakhir beliau mendoakan supaya para santriyah membanggakan Rasulullah, orang tua dan para ustadzahnya. (fid/Ar)
Penulis: Zaim Fida