PTPYQ 2 Muria

Terwujudnya Hafidhah Qur'ani 'Amali, Unggul dalam Prestasi, Berkarakter Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah

Tak Berkategori

PTPYQ 2 Muria Gelar MoU dengan UNISMA

Kudus- Dalam rangka memperluas jaringan dibidang akademik Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria menjalin kerjasama dengan Universitas Islam Malang (UNISMA) kemarin (13/1). Hal ini merupakan salah satu langkah mewujudkan visi pondok yakni “Terwujudnya Hafidhah Qur’ani ‘Amali, Unggul dalam Prestasi, Berkarakter Islam Ahlussunnah wal Jama’ah “
Abah KH. Nur Khamim, Lc, M.Pd. menghaturkan Ahlan wa Sahlan kepada rombongan dari UNISMA yakni; Prof. Dr. H. Maskuri,M.Si (Rektor Unisma), Dr. H. Badat Muwakhid, M.P (Wakil Rektor 3 Unisma), Dr. Imam Safi’i, M.Pd (Kepala Keagaam Unisma), Dr. Muhammad Afifullah Rifai,MA (Ketua Pesantren Unisma), dan 2 bidang Humas.
“Agenda hari ini merupakan langkah serius Pengurus mengawal Program untuk mewujudkan visi Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria,”
Abah Khamim, selaku pengasuh pondok juga menuturkan bahwa Urgensi MoU berbasis Simbiosis Mutualisme, diantaranya dengan UNISMA. Oleh karena itu beliau juga memohon kepada Rektor UNISMA untuk memberikan arahan-arahan kepada pengelola pondok dan kepada para guru dalam hal membimbing para santri.
Ditempat yang sama Drs. H. Abdul Manaf selalu ketua Yayasan Masjid dan Makan Sunan Muria (YM2SM) juga menuturkan bahwa beliau berterima kasih kepada rombongan UNISMA yang sudah bersedia rawuh ke pondok untuk menjalin kerjasama.
“Alhamdulillah untuk pengelolaan pondok ini kami serahkan kepada pengurus pondok yang memiliki 3 lembaga yakni bidang KeTahfidhan, MTs dan MA. Dan dalam waktu 6 tahun Alhamdulillah bisa menamatkan kelas XII,” tuturnya.
Ketua YM2SM juga menambahkan, bahwa dalam pertemuan ini memiliki tujuan; pertama, silaturahmi. Kedua, melakukan MoU dengan UNISMA yang memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Harapan dari ketua YM2SM dalam acara tersebut adalah membawa berkah dan bermanfaat untuk semuanya.
Sementara itu Prof. Dr. H. Maskuri, M. Si., menuturkan bahwa Santri dari sini harus bisa jd leader yg memiliki mentalitas keteladan, selalu memiliki mindset yg progressive. Cara menilai sesuatu begitu bermakna. Memiliki satu misi perubahan, pembaharuan, bukan sekedar Muharik tp jd mujaddid, pembaharu.

Penulis: Zaim Fida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *