Menjadi Muharrik untuk Diri, Bangsa, dan Negara
Kudus, 13 Januari 2024. Prof Dr. K. Masykuri M.Si., Rektor Universitas Islam Malang, beserta jajarannya, berkesempatan untuk melaksanakan MoU dan Seminar Ilmiah bertajuk Rektor UNISMA Menyapa Santri di Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria.
Pada sambutannya, Prof Dr. K. Masykuri M.Si. menuturkan bahwa, kita sebagai umat manusia memiliki keunikan masing masing. Misalnya, di PTPYQ 2 M, memiliki kebiasaan tahlil untuk mengawali majlis majlis mulia. Dengan mendawamkan tahlil, kita tidak hanya bersilaturrahim dengan orang yang masih hidup, namun juga kita bersilaturrahim dengan orang orang saleh yang telah wafat. Hal tersebut menandakan bahwa ruh, atau spirit orang orang saleh tersebut masih hidup di tengah tengah kita.
Kemudian, beliau juga menyampaikan bahwa remaja saat ini harus menjadi muharrik, menjadi penggerak terhadap diri sendiri, lingkungan sekitar, bangsa, dan negara. Mengapa? Karena di masa depan, sekitar tahun 2045 remaja saat ini akan menjadi pilar pembangunan, menjadi pemimpin yang memiliki daya komparatif. Pribadi yang dibutuhkan adalah pribadi yang memiliki orientasi spiritual, moral, serta akhlak.
“Santri di sini harus mampu menjadi leader yg memiliki mentalitas keteladan, serta selalu memiliki mindset yg progresif. Mampu mempelajari cara menilai sesuatu dengan begitu bermakna. Memiliki suatu misi perubahan dan pembaharuan, bukan sekedar muharrik tapi menjadi mujaddid, menjadi pembaharu.” Tutur beliau.
Penulis: Arofatul Ulya