SANTRIYAH OLAH SAMPAH JADI PUPUK KOMPOS DENGAN SISTEM TAKAKURA
KUDUS– Dalam rangka pengurangan sampah organik di Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria (PTPYQ 2 Muria), para santriyah mengolah limbah tersebut menjadi pupuk kompos. Pembuatan pupuk tersebut dilakukan oleh santriyah bersama dengan ustadzah pembina pada peminatan riset.
Pupuk kompos ini terbuat dari penguraian sampah organic seperti dedaunan. Dedaunan ini diambil oleh para santri saat mereka piket menyapu dan menyiram tanaman. Daun-daun kering diambil dan dikumpulkan pada karung yang telah disediakan. Hal ini disampaikan oleh Ustadzah Mushowwifah, M.Pd., selaku pembimbing peminatan riset.
“Ketika sudah terkumpul dalam karung, setiap lima sentimeter ditambahkan EM4 untuk menguraikan sampah tersebut. Setelah ditambah dengan EM4 kemudian dikasih lapisan sampah dedaunan lagi, begitu sampai satu karung penuh,” imbuhnya.
Ustadzah Mumpuni Sumiwi Rahayu, S.Pd.I., selaku pendamping riset juga menambahkan, sampah yang sudah ditambahkan EM4 itu kemudian didiamkan selama sekitar satu bulan. Setelah satu bulan kemudian kondisi sampah dedaunan sudah terurai dan siap digunakan sebagai pupuk kompos.
“Sementara ini Karena baru saja satu minggu kita buat, maka membutuhkan waktu sekitar 3 minggu lagi untuk bisa terurai,” katanya.
Santriyah atas nama Zulfa Rizqi salah satu yang mengikuti riset mengaku sangat senang sekali adanya peminatan riset. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembelajaran pada riset, dia menjadikan tahu banyak hal dan langsung dapat mempraktekkannya. (fid)