PTPYQ 2 Muria

Terwujudnya Hafidhah Qur'ani 'Amali, Unggul dalam Prestasi, Berkarakter Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah

Berita

IKHTIYAR DI MASA PANDEMI

EDISI : VAKSINASI; IKHTIYAR TAMBAHAN MENUJU
KESEIMBANGAN ANTARA PROTOKOL
KEIMANAN DAN PROTOKOL KESEHATAN.
Nur Khamim Hadziq.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
قال رجلٌ : يا رسولَ الله ، أعقلها وأتوكَّل ، أو أطلقها وأتوَكَّل ؟
قال – صلّى الله عليه وسلّم : [《 اعقلْهَا وتَوكَّلْ ! 》]. – ت .
========= ** =========
Saudaraku …
Mari KITA teguhkan dalam Hati sanubari, sebagai Aqidah dan Pondasi;
PERTAMA,
Sesungguhnya Ilmu ALLAH adalah Sempurna dan Meliputi segala sesuatu. (Q.S. 6: 59).
KEDUA,
Bahwa Kematian adalah Kepastian bagi setiap Insan, tidak ada istilah diundur atau diajukan, dan
cara serta sebabnya beraneka ragam. (Q.S. 4: 78).
Maka, menegaskan kembali,
Sikap “Kita” menghadapi Pandemi saat ini adalah Kita TEGUHKAN AQIDAH dan Keyakinan, bahwa semua yang terjadi adalah Qadha’-Qadar ALLAH – Jalla fi ‘Ulahu.
Artinya, Covid 19 bukan satu-satunya penyebab kematian. Dengan kata lain, Kematian “tidak hanya” disebabkan oleh Virus Corona.
So, Khawatir, Boleh; HATI-HATI, HARUS;
Tetapi Ketakutan yang berlebihan, hingga meninggalkan dan atau menanggalkan Pondasi Aqidah di atas, tidak boleh.
Sebaliknya, di Sisi lain,
Perilaku “SEMBRONO” atau “MBLUBOH” juga TIDAK BOLEH. Artinya, pada saat yang sama KITA WAJIB berikhtiyar. Kita wajib melakukan Usaha-usaha manusiawi sesuai arahan para AHLI.
Dalam hal ini adalah DOKTER SPESIALIS untuk menjaga kesehatan jasadi, dengan melaksanakan Protokol Kesehatan. Serta Para ULAMA untuk menjaga kesehatan Ruh dan Hati. Keduanya harus seimbang dan bersinergi.
Memakai masker, Cuci tangan dengan sabun, Wudhu, Kita lakukan sesuai PROTOKOL KESEHATAN. Pada saat yang sama, Ngaji kepada Ulama dan Berdoa, juga dilakukan, agar terjaga Aqidah dan Keyakinan.
Setelah itu, Kita bertawakkal [[ menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Dzat Pemegang Kekuasaan ]], sesuai PROTOKOL KEIMANAN.
Itulah Ajaran Ahlu as-Sunnah wa al-Jama’ah : Mensinergikan antara Niat yang Benar, Kesungguhan Usaha (Ikhtiyar), Doa tulus, dan Tawakkal.
Bahasa Hadits Nabi :
“IKAT DULU ONTAMU,
BARU KEMUDIAN BERTAWAKKAL !”.?
========= *** =========
Wa Ba’du ;
Kemarin, RABU WAGE,
21 Syawwal 1442 H. / 02 Juni 2021 M.,
Sesuai Jadwal,
CIVITAS ACADEMICA PONDOK TAHFIDH PUTRI,
YANBU’UL QUR’AN 2 MURIA (PTPYQ 2 M.), KUDUS,
MENGIKUTI VAKSINASI DI PUSKESMAS REJOSARI.
Diantara tambahan IKHTIYAR LAHIRI [ Prokes dan Vaksinasi ]. Tentu, Harus juga, IKHTIYAR BATHINI [ Do’a, Istighotsah, dan Tawakkal ].
Akhiron,
Setelah semua dilaksanakan,
Kami, Pengurus PTPYQ 2 MURIA, Berharap:
Semoga sudah menjalankan Ikhtiyar dengan Baik, sehingga tinggal mengawal Ikhtiyar secara konsisten, selanjutnya Bisa (dan boleh) masuk ke ranah Tawakkal. Dalam kata lain,
KAMI SUDAH MENGIKAT ONTA KAMI,
MAKA SELANJUTNYA KAMI BERTAWAKKAL.?
Wa ALLAAHU Waliyyu at-Taufiiq??
========= *** =========

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *