Ngalap Berkah Saking Dzuriyah Nabi
Muria, Kudus-Pagi itu, seluruh santriyah PTPYQ 2 M terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara yang akan dihadiri oleh Habib Umar Muthohar dan Habib Muhammad Ibn Anis Ibn Ali Al Habsy. Diawali pembacaan maulid simtudduror oleh rebana el Kautsar, beliau rawuh ke pondok usai mengisi pengajian umum dalam rangka haul Sunan Muria ke- 400.
Sebelum wejangan dari tamu undangan dimulai, Abah KH. Nur Khamim memberikan beberapa pengantar mengenai tajuk yang berkaitan. Abah menuturkan bahwa pondok ini menjadi benteng kokoh untuk menjaga keberlangsungan atau kelestarian Ahlussunnah Wal Jamaah.
“Karena Ahlussunnah Wal Jamaah itu seperti air susu yang murni dan menyehatkan untuk dikonsumsi,” tuturnya.
Akidah ASWAJA yang kita ikuti dari dawuhnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Menjelaskan bahwa kita wajib hormat dan takdhim kepada ulama diberbagai zaman yang berbeda, serta kepada para dzurriyyah nabi.
Abah juga menceritakan dari Imam Abu Abdillah bin Syafi’i. Saat belajar di Mesir, beliau mengenali salah satu dzurriyah nabi yang bernama Sayyidah Nafisah. Tak disangka, Imam Syafi’i diketahui sering pergi ke majelis beliau.
“Bahkan saat Imam Syafi’i sakit, beliau mengutus muridnya yang bernama Imam Buwaithi untuk menemui Sayyidah Nafisah guna memintakan air doa kepada beliau sebagai obat untuk kesembuhan,” tutur Abah Khamim.
Abah Khamim juga menuturkan Ahlan wa sahlan kepada Habib Umar Muthohar dan Habib Muhammad Ibn Anis Ibn Ali Al Habsy. Beliau berterima kasih kepada Habib Umar Muthohar dan Habib Muhammad Ibn Anis Ibn Ali Al Habsy karena sudah meluangkan waktu untuk memberkahi, memberi wejangan dan memotivasi para santri, guru dan keluarga besar PTPYQ 2 Muria. (lya/fid/ar)